Fakta-Fakta EXO (Tentang Karakter D.O X Pandangan Lay Tentang Hadiah)

Fakta-Fakta EXO (Tentang Karakter D.O X Pandangan Lay Tentang Hadiah)



Fakta-Fakta EXO (Tentang Karakter D.O X Pandangan Lay Tentang Hadiah)


We Are One! EXO!

Source: Video – [ENG] 150810 韓ラブ (Han Love) – D.O. cut IOIL interview (Credit: IOIL Interview, subbed: KYUNGSOO LOVER & ACC2V), (Eng Sub) 150810 150811 Tencent Interview Zhang yixing Lay interview (Credit: Tencent Interview, subbed: Namja124), (Eng Sub) 150821 搜狐 Sohu Interview with Zhang Yixing Lay -) (Credit: SoHu Interview, subbed: Namja124 X iyuanz),
O cerita di interview ini kalo dia adalah tipe orang yang hatinya ga gampang dibuka sama orang di sekitarnya *Semacam orang yang introvert ya berarti, ga gampang buat orang lain untuk bener2 bisa masuk ke hatinya hatinya*. Dia rasa Jo In Sung adalah hyung yang berharga, orang yang bisa semacam ngebuka hatinya. Dia awalnya takut juga harus acting dengan nama sebesar Jo In Sung, cuman sama Jo In Sung dia diperlakukan dan dibimbing kayak adik dan itu ngebuat dia nyaman/ease. Dia bener2 berterimakasih dengan itu semua. Karakter D.O di drama itu sendiri (Its Ok, That’s Love) adalah anak SMA yang punya cita2 jadi novelist. Drama yang ceritanya tentang orang yang bisa ngasih healing/menyembuhkan satu sama lain karena saling mencintai. Orang yang hidupnya penuh dengan luka bisa sembuh karena saling mencintai. KangWoo (karakter D.O) sendiri adalah anak yang keliatannya ceria, namun menyimpan luka yang mendalam dalam hatinya *dalem banget ga sih ini? Haru gue chingu. Tentang karakter D.O tadi (baik dia yang ga gampang dibuka hatinya maupun karakter KangWoo), gue rasa banyak orang yang merasakan seperti itu juga. Di luar keliatannya orang itu ceria/bright, tapi pernah/bahkan sering menerima perlakuan yang ga baik dari orang lain dan itu menggores luka di hatinya, tersimpan luka di hatinya. Makanya orang memerlukan healing, perlu penyembuh. Dan dengan dicintai secara tulus, orang bisa sembuh. Asalkan ada paling tidak 1 saja orang yang bener2 mencintai dia, perlahan2 lukanya akan sembuh, gue ada keyakinan pada hal itu. Dan misalnya orang yang tulus itu ga ada, orang itu ga pernah sendirian sebenernya. Ada Tuhan yang ga pernah tidur, yang senantiasa mengawasi manusia. Tempat memohon, mencurahkan isi hati dan mengadu kapanpun waktunya. Sesuatu yang sangat dekat dengan manusia, seperti berada di dekat urat leher kita. Meskipun kita ngomong dengan lirih, Tuhan mendengarkan. Dengan banyak mengingat Tuhanlah hidup akan damai dan ga akan ngerasa sendirian juga. Kembali ke healing dengan mencintai tadi. Gue pengen ngasi contoh (di luar karakter D.O). Ada orang yang dari kecil suka dibully, dia ga punya temen, hatinya jadi luka. Jika suatu hari dia ketemu dengan temen yang bener2 care sama dia, gue rasa orang itu akan dapet healing untuk rasa sakitnya sejak kecil itu. Bisa jadi orang yang care itu pengalamannya juga sama kayak dia. Karena sama, mereka bisa menguatkan satu sama lain dan menyembuhkan satu sama lain. Untuk bully sendiri, itu jelas dilarang. Bully bukan hanya dilempari telur dan tepung kayak Geum Jandi di BBF, tapi mencela dengan ucapan itu juga membully. Hukum mencela/berkata buruk pada orang lain itu dosa, karena apa? Karena lukanya berbeda chingu. Luka karena kegores kulit telur bisa sembuh dengan obat/plast, tapi luka yang ada di hati ga akan bisa sembuh semudah itu. Gue pernah denger cerita keren di TV. Jadi ada anak yang sama ayahnya diminta memaku pagar bambu di depan rumahnya tiap kali dia marah. Sekali marah, dia menancapkan satu paku. Tiap kali anaknya ini bisa menahan amarah, maka dia diminta melepaskan paku itu satu persatu juga. Apa yang bisa dipelajari? Meskipun ga marah lagi/udah sadar kesalahan yang pernah kita buat ke orang lain, bekasnya masih ada. Itulah perkataan. Kita mungkin memang beneran menyesal dan bahkan mencabut semua perkataan itu, tapi orang yang kita cela/bully tetep punya bekas luka di hatinya, luka yang jelas membekas. Sama kayak pagar yang kena paku tadi, tetep ada bekasnya meskipun pakunya udah dicabut. Pagar bambu itu ga akan sama bentuknya dengan sebelum ditancapi paku. Makanya di Al Quran itu ada ayatnya juga, yang melarang kita mencela/membully orang lain. Ini terjemahan Indonesianya, “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkkan lebih baik dari yang mengolok-olok, dan jangan pula perempuan-perempuan memperolok-olok perempuan yang lain, karena boleh jadi perempuan-perempuan yang diperolok-olok lebih baik dari yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan adalah panggilan yang buruk setelah beriman,. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” – (Quran Surat Al Hujurat ayat 11). Indah kan ayat ini? Tuhan memperingatkan manusia untuk jangan sampe mencela/memanggil dengan panggilan yang buruk yang bisa menyakiti hati orang lain. Pembullyan jelas masuk ke situ. Dan gue rasa karakter D.O di drama ini bisa jadi pembelajaran juga, bahwa orang yang di luar bright itu bisa aja menyimpan luka juga. Sehingga yang paling penting adalah jangan jadi orang yang menanamkan luka di hati orang itu. Karena kita ga tahu hati manusia itu gimana, ada lukanya/tidak, makanya harus selalu berhati2 pada perasaan/hati manusia yang lain. Ini pelajaran buat gue sendiri juga sih, gue juga banyak salah dalam hidup ini. Dan semoga kita senantiasa bisa menjadi manusia yang lebih baik hari demi hari yah chingu, amin. Stop Bullying!*
   

Lay ngerasa banyak belajar juga ketika syuting Go! Fighting! (variety shownya di Cina). Dia belajar untuk ga terlalu serius, karena dia sadar selama ini dia termasuk tipe orang yang terlalu serius *iya ya, Lay ini kesannya serius banget kan ya orangnya. Kalo speech juga seriuss banget, haha. Lay, take it slower from now on~*
Lay ternyata takut sama burung merpati chingu, haha.
Ketika ditanya tentang tipe cewek ideal, dia suka cewek yang cute X cantik X baik sama keluarga X punya sense of responsibility/rasa tanggung jawab. Bukan hanya tanggung jawab ke suami, tapi juga ke keluarga secara utuh.
Ketika ditanya tentang hadiah2 dari fans, Lay bilang kalo dia suka diberi hadiah (siapa kan ya yang ga suka), cuman dia rasa fans perlu lebih menyimpan energy dan uang mereka. Dia rasa fans pasti beban juga ketika ngasi hadiah ke dia. Jadi semacam ga usahlah terlalu kebangetan ngasi energy dan hadiah untuk dia. Dia malah pengen fans lebih care sama sekitar dan menempatkan uang itu di negara mereka saja. Semacam ada yang lebih membutuhkan uang dan energy itu daripada dia *so sweet TT TT TT TT. Tapi bener kan ya ini, demiapa ngasi hadiah yang terus2an/super mahal buat idol, itu berlebihan. Support itu kan ga harus dengan ngasi hadiah dengan berlebihan, beli album itu juga udah support, istilahnya jangan lebay kalo ngefans idol jadinya. Sedangkan di sekitar kita masih banyak orang yang lebih membutuhkan itu. Ibaratnya kan Lay itu ga akan kenapa2 meskipun ga dikasih hadiah sama fans, dia udah punya uang sendiri untuk beli apa yang dia inginkan. Tapi kan ada orang2 yang memang membutuhkan bantuan dan harus dibantu di sekitar fans2 itu pastinya. Gue rasa pemikiran Lay ini keren banget. Secara ga langsung berarti dia pengen fans lebih care ke sekitar dengan cara beramal, memberikan uang yang sejadinya buat ngasih hadiah ke dia tapi diberikan ke orang yang lebih membutuhkan. Lay keren!*
Ketika ditanya tentang makna EXO bagi Lay, dia bilang 2 hal, “persistent” (kegigihan, kerja keras, ketetapan hati) dan “friendship” atau persahabatan *Lay kok sweet yah chingu, keren!. Lay Fighting!*








 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top